KOMITMEN MENULIS DI BLOG
Gelombang : 28
Resume ke : 8
Tanggal
: 25 Januari 2023
Tema : Komitmen
Menulis di Blog
Narasumber : Drs.
Dedi Dwitagama, M.Si.
Moderator : Sigid PN, S.H.
Pertemuan pelatihan menulis kali ini terasa makin special, karena berbeda dengan pertemuan sebelum- sebelumnya karena pertemuan kali ini menggunakan zoom. Satu kata amazing zoom lagi ini yang saya tunggu karena bisa bertatap langsung dengan narasumber, meski hanya melalui aplikasi zoom, namun tetap semangat mengikutinya karena tema yang disampaikan sangat sesuai dengan kebutuhan dunia informasi digital saat ini yaitu menulis di blog.
Pemateri malam mini adalah bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Dengan tema Komitmen Menulis Blog. Beliau adalah seorang pendidik, trainer, penulis, motivator dan blogger tentunya. Beliau menulis sejak tahun 2005 sampai saat ini sudah menulis banyak buku, sudah jalan-jalan ke dalam dan luar negeri, dan pastinya sudah menghasilkan banyak cuan dari tulisan beliau di blog.
Bapak Dedi ini salah satu guru paling asik, gaul, keren, kreatif, dan cerdas. Beliau mengajar sebagai guru Bimbingan Konseling di sekolah saya yaitu SMKN 50 Jakarta. Pak Dedi bisa dibilang guru idaman murid. Selain mengajarnya santai beliau juga ramah.
Pendidikan yang telah dilaluinya antara lain :
• 2001 : Magister Sains Matematika Industri Jurusan Statistik – ITS Surabaya
• 1998 : Magister
Manajeman SDM STIE IPWI Jakarta
• 1995 : Sarjana
Pend. Matematika FP.MIPA IKIP Jakarta
• 1987 : Diploma
III Pend. Matematika IKIP Jakarta
• 1983 : Jurusan
IPA – SMA Negeri 35 Jakarta
• 1979 : SMP
Negeri 19, Kebayoran, Jakarta
• 1976 : SD
Mekarsari, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Dari sedikit informasi di atas sudah dapat dibilang bahwa Bapak Dedi Dwitagama memang pendidik yang mantap. Beliau berhasil menjadi guru berprestasi lalu menjadi kepala sekolah berprestasi. Menurut beliau, dari 3,31 juta guru di Indonesia, sangatlah sedikit guru yang hebat karena tidak produktif. Mereka masih kalah dengan sandal jepit yang ada jejaknya di internet.”
“Menurut Pak Dedi, banyak guru yang tidak meninggalkan jejak, gara-gara guru tersebut tidak produktif. Coba guru tersebut menuliskan segala ide dan juga cerita atau pengalamannya ke dalam blog. Pasti ada jejaknya. Jaman sekarang, menulis buku saja tidak cukup. Kita harus bisa menulis di blog. Saat menunggu kereta atau di sela-sela waktu kosong.”
Bagaimana sih agar bisa konsisten menulis di blog?
Caranya:
1. Tinggal tentukan tujuan menulis di blog
2. Kemudian fokus pada tujuan
3. Membuat outline
4. Mulailah menulis
5. Setelah itu langsung di publikasikan tulisannya.
Dalam menulis blog bisa dimulai dari yang sederhana, misalnya dengan memfoto lingkungan sekolah maupun kegiatan sekolah atau kegiatan social terus upload di blog disertai tulisan yang tidak usah banyak-banyak. Cukup satu atau dua alinea saja. Yang penting dilakukan secara rutin menulisnya.
Bapak
Dedi menyampaikan bahwa “blog adalah sejenis jurnal yang dionlinekan.” Sebelum
ke materi pak Dedi memberitahukan bahwa beliau telah melakukan presentasi
sebanyak 1.204 persentasi sejak 1990. Tentu saja hal tersebut sangat luar biasa
dan keren.
Target beliau malam ini adalah menginspirasi peserta pelatihan untuk produktif dalam berinternet yang berfokus pada menulis di blog.
Sebagai
pembuka pikiran peserta beliau menceritakan, siswa/mahasiswa yang menyukai
seorang professor mengajar dengan alasan mengajar sepenuh hati, cara mengajar
yang profesional, cara megajar yang menyenangkan dan masih banyak lagi alasan
lainnya. Tapi sayang walupun sang professor sangat baik dalam mengajar kalah
saing kalah negetop sama sandal jepit. Mengapa bisa demikian? Karena sandal
jepit banyak diposting di media social salah satunya blog sehingga begitu
dicari di google maka akan muncul mulai dari gambar, deskripsi dan hal yang
berkaitan dengan sandal jepit. Sehingga begitu diketik sandal jepit, maka akan
muncul semua hal yang berkaitan dengan sandal jepit. Sedangkan nama professor
tidak ada di laman pencarian google karena beliau tidak pernah menulis maupun
memposting apa pun mengenai dirinya di media social khususnya blog.
Beliau juga mengungkapkan bahwa dari 3.31 juta guru penggerak di Indonesia sangat sedikit yang menjadi guru hebat dikarenakan guru penggerak tersebut tidak produktif. Dikatakan produktif jika mendatangkan hasil, manfaat, seperti buku, cuan, menjadi narasumber yang bisa keliling Indonesia bahkan ke luar negeri dengan gratis tis tis.
Hal-hal yang bisa menghambat seseorang menjadi produktif menurut beliau yaitu
1. Terlalu
nyaman dengan posisi atau pekerjaan yang sudah ada.
2.
Terlalu serius.
3.
Tidak punya waktu buat diri sendiri karena terlalu fokus mengejar karir.
Dari tiga penghambat tersebut, sehingga seseorang tidak ingin merubah atau berusaha menjadi sesuatu yang bisa membuatnya menjadi lebih hebat. Bukakah pepatah mengatakan Gajah mati meninggalkan gadingnya, Harimau mati meninggalkan belangnya, dan Manusia mati meninggalkan Namanya. Bagaimana orang mau mengenal namanya jika beliau tidak produktif tidak menjadi sesuatu? Sehingga beliau tidak memiliki jejak yang bisa ditelusuri oleh orang banyak seperti sandal jepit.
Ciri-ciri
orang hebat yang disampaikan bapak Dedi adalah
1.Produktif
Jika punya ide maka langsung tulislah. Jika punya visi yang bagus maka kembangkan sehingga
menjadi suskses.
2. Percaya diri
Jadilah seperti helder yang sangat percaya diri di antara kucing.
Tips konsisten menulis blog yang beliau sampaikan malam ini:
1.
Menentukan tujuan
2.
Fokus
3.
Membuat outline (ide, pikiran utama)
4.
Mulai menulis
5.
Selesaikan
6.
Upload/publish
7.
Ikut komunitas
8.
Baca tulisan orang lain
9.
Terus menulis
10. Memperkenalkan diri
11. Perkenalkan perjalanan karir anda
12. Tentukan pilihan
13. Networking
14. Menceritakan hal yang istimewa
15. Mulailah dengan hati-hati, bersyukur dan berdoa
Beliau juga menyampaikan sebaiknya menulis jangan hanya di satu blog, menulislah di blog yag lain, IG, FB, upload video di Youtube, Tik-tok dan media social lainnya agar jika blog atau satu media social yang kita punya hilang atau tutup/bangkrut kita masih punya file di media sosial yang lain.
Di akhir pertemuan beliau menyampaikan pesan,
“Mulailah hari dengan bersyukur. Nikmati dan syukuri yang sudah ada.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar