
Judul : Membuat Buku Mayor Semangat Bisa!
Resume : ke-6
Gelombang : 28
Hari/ Tanggal: Jumat, 20 Januari 2023
Tema : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A.
Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Selamat malam semuanya, salam pembuka dari Prof. Eko. Selamat malam pak Prof. Ekoji, siap mengikuti. Jawab semua peserta.
Izin kelas ditutup sejenak. Karena narasumber kali ini luar biasa karena dapat mengantarkan kita ke penerbit mayor
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam para peserta hebat di seluruh tanah air. Sebelum kita mulai materi malam ini, siapkan gelas kosong untuk menampung ilmu dari Prof. Ekoji
Perkenalkan, nama saya Aam Nurhasanah dari Lebak, Provinsi Banten akan memandu bapak ibu dengan tema Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu.
Narasumber kali ini adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor.
Isi materi malam ini benar-benar mengguncang dunia.
Yuuk persiapkan sebaik - baiknya
Buku kita juga akan di terbitkan dalam bentuk ebooks atau buku digital
Teman-teman tercinta, materi Prof. Eko lebih ke praktik langsung ya. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dan mendaftar menjadi peserta
Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke anda semua. Sehingga saya tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi saya mengajak teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor.
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) atau Eko Indrajit adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita.
Selain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Eko Indrajit adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi
Dalam perkenalannya Profesor Indrajit menyampaikan bahwa sampai saat ini beliau telah menulis kurang lebh 121 buku mayor semenjak selesai kuliah. Tulisan artikel, beliau sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris
Beliau senang menulis semenjak Sekolah Dasar. Namun tulisan pertamanya
baru diterbitkan majalah ketika beliau duduk di bangku SMP.
Beliau bercerita bahwa Buku Mayor pertama yang terbit adalah di tahun
2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertamanya
isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel
berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu.
Beliau sendiri tidak pernah menduga ternyata begitu banyak orang yang
membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.
Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena
banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor HPnya mengucapkan terima
kasih atas buku yang dibuat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati dan
beliau merasa hidup beliau berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya
menulis nomor handphone di setiap buku yang beliau tulis.
Dalam lanjutan ceritanya Ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan
siswa harus belajar dari rumah, beliau memutuskan untuk menjadi youtuber,
Setiap hari beliau membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan
PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional). youtube yang dibuat berjudul
aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning,
metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.
Ketika Om Jay mengajak untuk mengajarkan guru-guru menulis, maka beliau
tergerak untuk bereksperimen dengan cara Setiap guru diminta untuk membuka
youtube dengan alamat EKOJI CHANNEL Kemudian setiap guru diminta untuk
menuliskan apapun yang diomongkan di youtube tersebut. Setelah itu beliau
memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten.
Ternyata dari 30 guru yang berniat bergabung, 19 buku diterbitkan, dan
dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi
Perpusnas untuk kategori PJJ. Dan sampai saat ini sudah lebih dari 60
buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.
Pada kesempatan baik ini, beliau ingin mengajak guru-guru yang tertarik
untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri.
Namun kali ini agak berbeda modelnya. Beliau akan kasih SEBUAH TEMA, kemudian
dengan bimbingannya dan ibu Aam peserta mendalami tema tersebut sehingga
menjadi buku.
Dalam paparannya memberikan tips bahwa Kalau ingin menuliskan buku
yang diterbitkaan mayor, anda harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR. Jadi menulis itu
BUKAN UNTUK DIRI SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN.
Banyak
tema-tema yang dibutuhkan disekolah sekarang seperti:
Classroom
Design and Management
Community
Based Learning
Computer-Based
Assessment
Competency-Based
Learning
Computer-Adaptive
Assessment
The 21st Century
Learning Skills
Tips kedua
adalah Tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang
sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada
sumber referensinya.
Dalam menulis tentunya kita membutuhkan referensi. Tidak ada aturan mengenai hal ini. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
Agar tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor, maka isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cara agar tulisan kita masuk dalam kategori mayor, dan dapat memunculkan inspirasi atau ide sehingga dapat menghasilkan karya yg bagus dan inspiratif, nanti akan beliau ajarkan sambil menulis. Peserta dipersilahkan daftar ke bu Aam ya, nanti BAGAIMANA nya akan kita lalui bersama.”
Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke anda semua. Sehingga beliau tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi beliau mengajak teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor. Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar TAHU CARANYA NULIS BUKU.
Cara untuk memotivasi diri kita agar bisa selalu berkarya dan kiat khusus supaya karya kita bisa sampai ke penerbit mayor, adalah dengan motivasi selalu dimulai dari mimpi.
Bu Aam berhasil menulis banyak buku karena punya MIMPI bisa melihat namanya di
toko buku Gramedia. Tanpa mimpi, tak akan ada motivasi. Seperti kata Laskar
Pelangi: "Mimpi... adalah kunci...."
Pertanyaan 5
ada Endang Ratna Juwita,Bogor, “ ijin bertanya Saya mengajar di sebuah PAUD
AlQuran ,kira2 apa tulisan yang akan saya tulis sehingga bisa menarik
minat pembaca? Jawaban beliau “Anda bisa mengetahuinya dengan menanyakan
orang-orang di sekitar anda, misalnya dengan pertanayaan: "kalau saya buat
buku seperti ini, kira-kira kamu mau membelinya ndak ya?". Dari situ anda
akan tahu apakah orang tertarik dengan karya anda atau tidak.”
Pertanyaan 6
dari Pak Ahmad Fatch dari Bekasi. “Prof. Mohon pencerahannya. Kadang
ketika menulis ada kalanya ketika berganti hari tulisan kita seperti tidak
nyambung dengan tulisan sebelumnya? Mohon pencerahannya. Jawaban Beliau Nah,
makanya di awal saya lebih senang menulis BUNGA RAMPAI, yang isinya cuplikan
dari beberapa hal menjadi satu.
Pertanyaan 7
dari Ibu Tuti, dari depok, “Secara pribadi tidak punya keahlian khusus atau
basic IT/ keilmuan yg memadai utk menulis buku dg pilihan judul yg prof berikan,
Namun sebagai seorang guru tentu kita pernah menerapkannya di kelas, walau baru
sedikit.
Bagaimanakah
strateginya, agar kita bisa tetap menulis dg judul tersebut?
Bisakah
berdasarkan kajian Pustaka/ referensi saja? Atau seperti apa prof?
Jawaban beliau
“Yang penting adalah KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI dan KEMAMPUAN BERBAHASA. Konten
bisa bebas. Hanya imajinasi kita yang membatasinya.
Prof. Eko pun memberikan tips untuk peserta sambil
menunggu berapa kira-kira jumlah peserta yang ingin mengikuti tantangan dari
Prof. Eko, seperti:
- Kita menulis BUKAN
UNTUK DIRI SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN.
- Tidak perlu berfikir
panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan
menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber
referensinya.
- Prof. Eko lebih
senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar
BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI.
Berbeda dengan Prof. Eko, beliau lebih senang langsung EKSEKUSI di bawah
bimbinganya, baru berdiskusi jika ada hambatan.
- Carilah judul yang
ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor
tidak tertarik menerbitkannya.
- Semakin banyak kita
pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
Dan tidak ada aturan mengenai berapa banyak referensi yang kita pakai.
Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang
butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita.
- Agar tulisan
berkualitas maka buatlah Isi atau konten yang menarik dan disampaikan
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Motivasi selalu
dimulai dari mimpi.
- "Practice makes
perfect". Latihan adalah kuncinya.
Prof. Eko mengajak pada peserta untuk ikut
bergabung dalam Workshop menulis, agar dapat mempraktekkan secara langusng.
Tujuan Workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar
TAHU CARANYA NULIS BUKU.
Karena sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke peserta KBMN PGRI. Sehingga Prof. Eko tidak ingin membebani dengan teori-teori baru.
Jadi Prof. Eko mengajak
teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam
batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan untuk membuat
buku mayor.
Setelah melihat banyaknya peserta yang ingin
dibimbing langsung oleh Prof. Eko dalam membuat buku Mayor. Prof. Eko pun
melanjutkan tanya jawab kepada peserta KBMN PGRI.
Salah satu pertanyaan yang menarik adalah ketika
seorang guru di seBuah PAUD AlQuran menanyakan, kira-kira tulisan apa yang bisa
ia tulis sehingga bisa menarik minat pembaca. Prof. Eko pun kemudian menjawab
bahwa kita dapat mengetahuinya dengan menanyakan kepada orang-orang di sekitar
kita, misalnya dengan pertanyaan: "kalau saya buat buku seperti ini,
kira-kira kamu mau membelinya ndak ya?". Dari situ kita akan
tahu apakah orang tertarik dengan karya kita atau tidak.
Ada juga yang bertanya mengenai tidak adanya
keahlian khusus yang ia miliki untuk dapat dituangkan dalam naskah buku mayor.
Prof. Eko pun memberikan semangat kepada peserta bahwa yang penting adalah
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI dan KEMAMPUAN BERBAHASA. Konten yang kita buat bisa
bebas. Hanya imajinasi kita yang membatasinya.
Kemudian Prof. Eko melontarkan pertanyaan terakhir
yang kemudian dijawab antusias oleh peserta.
“Teman-teman, bolehkah saya bertanya?
Anda mengikuti serangkaian program KBMN PGRI 28 ini karena INGIN TAHU, INGIN BISA, atau INGIN SERTIFIKAT?
Pilih salah satu ya...
hehehe.....”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar