PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN
Gelombang : 28
Resume : 12
Tanggal : Jum'at, 3 Februari 2023
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto, S.Pd
Moderator : Helwiyah, S.Pd.,MM
Narasumber malam hari ini Pak Susanto,S.Pd. dengan
membawakan Tema Proofreading sebelum mengirim naskah. Moderator dibawakan oleh
sahabatku Helwiyah.
Moderator memulai dengan berpantun
ria. Bu Ewi atau ibu Helwiyah yang memang pandai membuat pantun, bahkan sudah menerbitkan buku solonya tentang Pantun. Judul buku nya Bianglala Kata.
Pemateri Pak Susanto, yang
dipanggil Pak D, meminta mundur waktunya karena beliau masih di perjalanan.
sementara itu bu Ewi tetap lanjut memandu kelas menulis malam ini dan
kami diberi kesempatan untuk mengenal Pa D lewat biodata dan tulisannya.

Pak D Susanto lahir di Gombong Kebumen, pada tanggal 29 Juni 1971. Usianya lebih muda dariku. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Pa D merupakan alumni KBMN 19
Pa D Susanto berhasil menerbitkan buku solonya dengan judul Berani Menulis Dalam 20 Hari. Tentu ini adalah karya yang luar biasa, untuk menjadi motivator dan berbagi dalam aktivitas menulis.
Materi yang semakin menarik, Bapak Susanto, S.Pd.
siap menginspirasi dan memotivasi untuk mewujudkan mimpi kita menjadi penulis
sejati.
Tema malam ini adalah PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN BUKU. Pada intinya, kita akan belajar mencegah agar tulisan kita minim kesalahan, jika belum bisa sempurna 100%, yaitu dengan berpedoman pada KBBI
1.Pengertian Proofreading
Proofreading adalah membaca ulang kembali
untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau
tidak, sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan/dibukukan. Proofreading sangat
berguna untuk meminimalisasi kesalahan pada saat kita menulis di suatu media
yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.
2. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam Proofreading
Tugas
seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda
baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa
tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. Untuk itu, harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak? Susunannya sudah tepat atau belum? Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?
3. Mengapa harus melakukan proofreading?
Karena
untuk meminimalisasi kesalahan dalam penulisan. Oleh sebab itu, proofreading merupakan
tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita
berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan.
Contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi.
4. Kapan kita melakukan proofreading?
Melakukan proofreading beberapa
saat setelah selesai menulis. Menurut Bapak Padil (Supadilah) “Jangan
terburu-buru mengirimkan artikel. Kita melihat kembali (review) tulisan adalah
hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta
aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu diperhatikan”.
Memeriksa
tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan
penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya.
Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
5. Langkah dalam melakukan proofreading?
·
Merevisi
draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan,
atau menghapus seluruh bagian.
·
Merevisi
penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk
meningkatkan aliran teks.
·
Memoles
kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan
konsistensi gaya.
·
Memperbaiki
kalimat kalimat yang ambigu.
·
Mengecek
ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata
yang mencerminkan gaya penerbit.
·
Pemenggalan
kata-kata harus merujuk ke KBBI.
· Konsistensi nama dan ketentuannya.
· Perhatikan judul bab dan penomorannya.
6. Hal-hal yang harus
dihindari dalam penulisan
·
Hindari
kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan
penulisan kata dan penyingkatan kata.
· Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
LANGKAH-LANGKAH SWASUNTING (SELF
EDITING):
PROOFREADING:
Alat yang
digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja
KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan itu
merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.
Ada
beberapa perubahan misalnya: Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan
bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan
sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung
sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan
kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada
nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai
pengkhususan. Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha
Pengampun.
TUGAS PROOFREADING
Pantun penutup dari Pak Susanto:
Berbaris-baris
dahulu,
memanjat
dinding kemudian,
nulis-nulis
saja dahulu,
lakukan proofreading belakangan
LAMPIRAN
DARI NARASUMBER:
- https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/
- https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0
- https://ejaan.kemdikbud.go.id/
- https://www.techtoolsforwriters.com/hemingway-app-a-proofreading-tool-for-writers/
- http://uptbahasa.untan.ac.id/
- https://blogsusanto.com/belajar-langsung-praktik-menulis-cerpen-bagian-3-narasi-dan-dialog/
- https://yoriyuliandra.com/site/2019/07/11/pengalaman-menggunakan-proofreading-online-berbayar/
Kita mulai melakukan Praktek sambil terus dipandu oleh Pa D
Dalam
menulis Posisi Froofreading berada setelah Drafting setelah tulisan
jadi , jangan melakukan sebelum tulisan selesai. baru Freefreading , di
sini kita melakukan memeriksa konten, tata bahasa, kosakata, penulisan dan
kaidah kaidah bahasa.
1.
Pengertian Proofreading
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah
penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu
di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk
meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita
publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
√ Memastikan kalimat efektif itu atau tidak.
√ Memastikan susunannya sudah tepat atau belum.
√
Memastikan substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.a
Maka dalam memeriksa , harus membaca dengan detail, membaca
lantang, membaca perlahan, jika lelah berhenti sejenak.
3.
Langkah dalam melakukan proofreading
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Memoles
kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi
gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
mengecek
ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata
yang mencerminkan gaya penerbit
Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading,
tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD
Ketetapan
itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.
Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat
maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan.
Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat
maha, ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.
Proofreading dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi.
Tetap Semangat dan Salam Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar