Selasa, 07 Februari 2023

KBMN-RESUME 12-PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN


Gelombang     : 28

Resume           : 12

Tanggal           : Jum'at, 3 Februari 2023

Tema               : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber    : Susanto, S.Pd

Moderator       : Helwiyah, S.Pd.,MM

    Narasumber malam hari ini Pak Susanto,S.Pd. dengan membawakan Tema Proofreading sebelum mengirim naskah. Moderator dibawakan oleh sahabatku Helwiyah. 

    Moderator memulai dengan berpantun ria. Bu Ewi atau ibu Helwiyah yang memang pandai membuat pantun, bahkan sudah menerbitkan buku solonya tentang Pantun. Judul buku nya Bianglala Kata

   Pemateri Pak Susanto, yang dipanggil Pak D, meminta mundur waktunya karena beliau masih di perjalanan. sementara itu bu Ewi tetap lanjut memandu kelas menulis malam ini dan kami diberi kesempatan untuk mengenal Pa D lewat biodata dan tulisannya.

    

        Pak D  Susanto lahir di Gombong Kebumen, pada tanggal 29 Juni 1971. Usianya lebih muda dariku. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Pa D merupakan alumni KBMN 19

    Pa D Susanto berhasil menerbitkan buku solonya dengan judul Berani Menulis Dalam 20 Hari. Tentu ini adalah karya yang luar biasa, untuk menjadi motivator dan berbagi dalam aktivitas menulis.

  Materi yang semakin menarik, Bapak Susanto, S.Pd. siap menginspirasi dan memotivasi untuk mewujudkan mimpi kita menjadi penulis sejati.

    Tema malam ini adalah PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN BUKU. Pada intinya, kita akan belajar mencegah agar tulisan kita minim kesalahan, jika belum bisa sempurna 100%, yaitu dengan berpedoman pada KBBI

 1.Pengertian Proofreading

       Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak, sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan/dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisasi kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading 

  Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. Untuk itu, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak? Susunannya sudah tepat atau belum? Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?

3. Mengapa harus melakukan proofreading?

        Karena untuk meminimalisasi kesalahan dalam penulisan. Oleh sebab itu, proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan. Contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi.

4. Kapan kita melakukan proofreading?

        Melakukan proofreading beberapa saat setelah selesai menulis. Menurut Bapak Padil (Supadilah) “Jangan terburu-buru mengirimkan artikel. Kita melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu diperhatikan”.

    Memeriksa tulisan dilakukan setelah tulisan selesai, BUKAN ketika kita sedang melakukan penulisan/tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

5. Langkah dalam melakukan proofreading?

·   Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

·   Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

·   Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya.

·   Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

·   Mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.

·   Pemenggalan kata-kata harus merujuk ke KBBI.

·   Konsistensi nama dan ketentuannya.

·   Perhatikan judul bab dan penomorannya. 

6.  Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan

·   Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.

·   Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

LANGKAH-LANGKAH SWASUNTING (SELF EDITING):

PROOFREADING:



Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Ada beberapa perubahan misalnya: Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.

TUGAS PROOFREADING







Pantun penutup dari Pak Susanto:

Berbaris-baris dahulu,

memanjat dinding kemudian,

nulis-nulis saja dahulu,

lakukan proofreading belakangan

LAMPIRAN DARI NARASUMBER:

  1. https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/
  2. https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0
  3. https://ejaan.kemdikbud.go.id/
  4. https://www.techtoolsforwriters.com/hemingway-app-a-proofreading-tool-for-writers/
  5. http://uptbahasa.untan.ac.id/
  6. https://blogsusanto.com/belajar-langsung-praktik-menulis-cerpen-bagian-3-narasi-dan-dialog/
  7. https://yoriyuliandra.com/site/2019/07/11/pengalaman-menggunakan-proofreading-online-berbayar/





Kita mulai melakukan Praktek sambil terus dipandu oleh Pa D

Setelah kita selesai menulis , yang harus kita lakukan ada 4  yaitu endapkan dulu tulisan kita beberapa saat,  lalu meminta teman untuk memeriksa tulisan kita, kemudian meminta seorang preefreator, atau menggunakan aplikasi editing tools.

Dalam menulis Posisi Froofreading  berada setelah Drafting  setelah tulisan jadi , jangan melakukan sebelum tulisan selesai.  baru Freefreading , di sini kita melakukan memeriksa konten, tata bahasa, kosakata, penulisan dan kaidah kaidah bahasa.

1. Pengertian Proofreading

      Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proofreading 

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

√ Memastikan kalimat efektif itu atau tidak.

√ Memastikan susunannya sudah tepat atau belum.

√ Memastikan substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.a

Maka dalam memeriksa , harus membaca dengan detail, membaca lantang, membaca perlahan, jika lelah berhenti sejenak.

3. Langkah dalam melakukan proofreading

Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian. 

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD

Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 

Perubahan  kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan.

Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha,  ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.

Proofreading  dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi.

Tetap Semangat dan Salam Literasi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar