MAWAR MERAH BELAKANG RUMAH
By. Nun Planet Budaya
Kebun bunga belakang rumah
Ajak hati setiap
pagi
mengetuk menyentuh wangi
Jadi tradisi tak
terlewati
Pagi ajak ku
melangkah
Melihat dan
menikmati
Daya tarik pesona nan berani
Membawa sanubari melirik sedikit lagi
Kebun bunga warna-warni
Penuhi halaman belakang
rumah ini
Relung hati juga pikir
Iseng belaka di awal
mula
Namun ternyata berlanjut karya
Sentuhan tanah lembab
memerah
Menguji jari-jemari juga lengan
Yang masih enggan bersamanya
Namun tak dinyana
Tanah merah kini memikat lekat
Penuhi bahagia relung jiwa
Sedikit ingin kuingat
Kapan mulainya tanah-tanah merah lengket bersama jari-jemari lengan ini
Ingatku sedikit
sekali
Dengan puja puji mengaharap ridho Yaa Robby
Kala upaya mengusir
sungkan di jiwa
Upaya usir
hilangkan rasa
Rasa tak nyaman dalam
gelimang tanah merah
Kini kenangan itu menjadi indah bersama
tanah merah
Menyatu merekah
bersama bunga-bunga nan indah
Waktu kosong dan
luang
Membuat tergoda tuk
mencoba
Satu demi satu kumulai
cintai bunga
Lirikan mata pada pot
satu lanjut menuju pot berikutnya
Sekian lama kebun
belakang rumah
Telah tumbuhkan
pesona aneka bunga
Warna-warni bunga mekar
mewangi
Mulai tunjukkan sayang
dan cintanya
Pada orang di
sekelilingnya
Yang telah sudi menyapa
dan menjaga
Menyirami dan
menyayangi
Bunga-bunga pot di
kebun kini mulai mekar
Tunjukkan jejak kasih
sayangnya
Menyentuh semua mata
Tuk menatap
keindahannya
Di sudut belakang
terlihat
Tampil mewah bunga
mawar merah
Bersama pohon buah
Belimbing kedondong Kristal
jambu kelengkeng nan menggugah
Unjuk pesona di kebun
belakang rumah
Tekukur-Kota Baja
02042020